A. METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1.
Metode Observasi
Metode observasi
adalah suatu cara
pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek
dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis
tentang hal-hal tertentu yang diamati. Banyaknya periode observasi yang perlu
dilakukan dan panjangnya waktu pada setiap periode observasi tergantung kepada
jenis data yang dikumpulkan.
Contoh :
Daftar riwayat kelakuan atau Catatan ankedot insidental (individual)
Nama siswa
|
:
|
Aisyah
|
Sekolah /
Kelas
|
:
|
SDN Bareng 3 Malang / V (lima)
|
Hari,
tanggal
|
:
|
Senin,30 Agustus 2013
|
Tempat
|
:
|
Ruang kelas V B
|
Peristiwa
|
:
|
Aisyah menangis menjerit-jerit pada waktu sehabis istirahat
pertama karena bertengkar dengan Reni teman
sekelasnya
|
Interpretasi
|
:
|
|
Dari contoh 1 di atas konselor
harus mampu membedakan antara peristiwa dengan interpretasi. Peristiwa
merupakan fakta yang sebenarya terjadi yang bisa kita tangkap dengan
panca indera. Sementara interpretasi merupakan makna yang diberikan oleh
observer atas peristiwa yang terjadi. Konselor menginterpretasikan setelah
melakukan investigasi (pelacakan) dan kajian lebih lanjut atas peristiwa
yang terjadi. Informasi yang diperoleh dari pelacakan dan kajian tersebut
diinterpretasikan sebagai cermin pemahaman individu oleh konselor.
Dengan demikian bisa saja ada berbagai interpretasi atas peristiwa tersebut
oleh beberapa konselor yang berbeda .
2.
Metode Kuesioner
Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisi
dengan pertanyaan - pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan
penganalisis untuk mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan
karakteristik dari orang-orang utama di dalam organisasi serta pendapat dari
responden yang dipilih.
Contoh : Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan
dengan identitas responden. Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan
pilihan Anda.
Nama :
................................................................. (boleh tidak
diisi)
Alamat :
................................................................. (boleh tidak
diisi)
Usia saat
ini : ...... tahun
Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Status tingkat pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMU
d. Sarjana
e. Lainnya (................................)
Pekerjaan Anda saat ini
a.
Pelajar/mahasiswa
b. Pegawai
Swasta
c. Pegawai
Negeri
d.
Wiraswasta
e. Lainnya (................................)
Pendapatan/uang saku Anda per bulan
a. < Rp.
150.000
b. Rp.
150.000 – Rp. 500.000
c. Rp.
500.000 - Rp. 1.000.000
d. Rp.
1.000.000 - Rp. 2.000.000
e. > Rp. 2.000.000
3.
Metode
Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran
dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan
lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya
pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih
lama dalam ingatan siswa.
Contoh : Misalnya
penelitian pada sekelompok anak mengenai pengaruh kelompok bermain terhadap
perkembangan bahasa. Dalam hal ini harus diperhatikan dan mempertimbangkan
semua variabel bebas yang mungkin mempengaruhi perkembangan bahasa anak,
seperti umur, jenis kelamin, status sosial, kondisi fisik, pendidikan orang tua
dan variabel-variabel lain yang mungkin mempengaruhi perkembangan bahasa anak,
sebelum dilakukan tes bahasa terhadap anak.
4.
Metode Tes
Metode Tes merupakan suatu metode penelitian
psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku
dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang
menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
Contoh
: Guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan dengan menyuruh anak didik melakukan sesuatu tugas.
Dari jawaban dan hasil pelaksanaan tugas itu, seorang dapat mengukur
perkembangan psikis anak dengan alat ukur yang sudah ditentukan (standar)
secara hati-hati.
5.
Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan salah satu metode
pengumpulan data yang umum digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan
lisan dari suatu narasumber atau responden tertentu. Data yang dihasilkan dari
wawancara dapat dikategorikan sebagai sumber primer karena didapatkan langsung
dari sumber pertama. Proses wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan
kepada narasumber atau responden tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh pewawancara tersebut biasanya telah terstruktur secara sistematis agar
didapatkan hasil wawancara yang lebih spesifik dan terperinci.
Contoh
: Guru memberikan sebuah pertanyaan langsung kepada muridnya, sehingga terjadi proses
komunikasi berpasangan dengan suatu tujuan yang serius dan telah ditetapkan
sebelumnya yang dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.
-
Guru : Reni, Mengapa kamu terlambat hari ini??
-
Reni : Maaf bu, saya terlambat bangun pagi
B.
RISET PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1.
Riset Deskriptive
Penelitian deskriptif adalah suatu
bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang
ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,
atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Bertujuan mengamati dan mencatat perilaku.
Misalnya, mengamati sejauh
mana anak bersikap agresif di dalam kelas.Terdiri dari metode observasi, wawancara &
kuesioner, tes standar, studi kasus, studi etnografik,
Masalah yang
diobservasi
|
:
|
Tingkah laku
siswa pada waktu proses KBM berlangsung
di dalam kelas
|
Hari, tanggal
|
:
|
Kamis, 7 Juni
2012
|
Jam pelajaran
ke
|
:
|
4-5
|
Sekolah/Kelas
|
:
|
SDN Nusa Bangsa 2 Surabaya/ III (Tiga)
|
Mata
pelajaran
|
:
|
IPS
|
Guru mata
pelajaran
|
:
|
Agria Vegetary
|
Contoh :
Peristiwa
|
Komentar
observer
|
Paraf
|
Rani membuat teman sebangkunya menangis
|
Rani membuat teman sebangkunya menangis karena ia lupa
akan membawa peralatan tulis, sehingga ia merebut pensil milik teman
sebangkunya.
|
|
Dani
bertengkar dengan Iwan, hampir berkelahi
|
Dani bertengkar dengan Iwan karena ia merasa kesal Iwan
telah merobek kertas ulangan yang telah dibagikan pagi ini.
|
|
Eva berkeliling sibuk mencari pinjaman pensil.
|
|
|
Kesimpulan/komentar
observer:
Ketiga
persitiwa tersebut terjadi karena siswa tidak
membawa peralatan sekolah yang hendaknya mesti dibawa dan dipersiapkan
terlebih dahulu.
|
2. Riset
Korelasional
Riset korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan
tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel
ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan
dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan riset ini adalah mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua
atau lebih kejadian atau karakteristik.
Semakin kuat dua hubungan
antara dua peristiwa maka kita bisa memprediksi satu kejadian secara lebih
efektif.
Contohnya :
-
pengajaran yang permisif dan kurang perhatian
mempunyai kaitan dengan kurangnya kontrol diri murid.
-
penelitian hubungan antara usia dengan
tingkat pendidikan SD.
-
penelitian tingkat hubungan antara
tingkat pendidikan masyarakat dengan tinggi penghasilannya.
-
3.
Riset
Eksperimental
Eksperimen merupakan salah satu metode
penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam penelitian pembelajaran pada
latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah
studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau
mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan
sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau
lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya
dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai
perlakuan, selanjutnya akan dipaparkan karakteristik Penelitian Eksperimen.
Riset ini digunakan untuk
menentukan sebab-sebab perilaku.
Beberapa
istilah dalam eksperimental :
a. Variabel dependen/tergantung (faktor yang diukur dalam
eksperimen)
b. Variabel independen/bebas (faktor yang dimanipulasi,
berpengaruh dalam eksperimen)
c. Kelompok eskperimental (kelompok yang pengalamannya
dimanipulasi dalam suatu eksperimental)
d. Kelompok Kontrol (kelompok pembanding)
e. Penetapan acak, penetapan partisipan ke dalam kelompok
eksperimental secara acak
Contoh :
contoh
riset eksperimen tentang pengaruh internet tehadap perkembangan anak. Melalui
riset eksperimen, peneliti bertujuan mencari tahu dampak positif atau negatif
yang terjadi apabila internet digunakan oleh anak tingkat sekolah dasar.
Internet merupakan kemajuan tekhnologi pada zaman globalisasi ini yang sangat
membantu pekerjaan manusia untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan.
Maka dibuatlah satu hipotesis jika anak
usia sekolah dasar sering mengakses internet maka mereka akan pandai . Dari eksperimen
ini, peneliti melakukan pengukuran (measurement) untuk mengetahui pengaruh apa
saja yang ditimbulkan oleh internet. Guru bisa membandingkan antara belajar
dengan mengakses internet dengan belajar menggunakan media lain misalnya buku
dll.
4.
Riset Longitudinal
Riset dimana individu yang
sama dipelajari selama kurun waktu tertentu, biasanya beberapa tahun atau
lebih. Riset
longitudinal, mencoba menggambarkan perkembangan kemampuan kebahasaan dari
seseorng dalam belajar suatu bahasa. Dalam penelitian semacm ini data
kebahasaan yang terkumpul berupa ujaran-ujaran seseorang yang diamati dalam
waktu yang relative lama. Penelitian jenis ini melibatkan relative sedikit
orang sebagai sujek penelitiannya bahkan sering sekali peneliti hanya mengamati
seseorang dalam penelitiannya. Penelitin longitudinal ini sering dikelompokkan
ke dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian longitudinal proses
perkembangan kebahasaan dapat dilihat dari data yang berasal dari subjek yang
sama.
Contoh :
o
Misalnya meneliti harga diri
anak kelas 4,5,6 dilakukan dengan meneliti harga diri suatu kelompok terlebih
dulu kemudian setelah selesai dilanjutkan ke kelompok lain
o
Peneitian dalam pengajaran bahasa asing
mempunyai peran yang sangat penting untuk meningkatkan hasil dari proses belajar
mengajar bahasa tersebut. hasil penelitian dalam pengajaran asing dapat member
masukan kepada para guru maupun siswa tentang proses pembelajran yang dialami
oleh seseorang, situasi dan kondisi yang membuat proses pembelajaran tersebut
berlngsung lebih efektif serta aspek-aspek yang mempengaruhi proses tersebut. Belajar bahasa asing (inggris) pada tingkat
sekolah dasar, penelitian kepada anak didik dilakukan secara bertahap hingga
mengerti akan kemampuan siswa sampai dimana nantinya, misalnya pada kelas 2
anak tersebut hanya bisa mengucapkan beberapa kata dalam bahasa inggris semakin
ia bertambah dewasa misalnya kelas 5 ia akan bisa menyusun kalimat demi kalimat
hingga menyusun sebuah cerita.
5.
Riset Cross
Sectional
Riset
dimana data dikumpulkan dalam satu waktu. Riset cross sectional
merupakan rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan
secara simultan pada satu saat (sekali waktu).
Contoh :
o
Misalnya meneliti harga diri anak kelas 4, 5, 6
dapat dilakukan dalam satu waktu tanpa menunggu usia anak bertambah.
o
Contohnya siswa diberi pertanyaan atau
tugas yang sama dan agar data yang diinginkan dapat diperoleh, situasi
penelitian atau alat pengumpul datanya dibuat sedemikian rupa sehingga data
dari banyak subjek dapat terkumpul dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian
cross-sectional ini dapat dikategorikan ke dalam jenis penelitian kuantitatif
karena datanya berupa data statistik yang berupa angka atau frekwensi. Subjek
pada penelitian cross-sectional dibagi ke dalam beberapa tingkatan seperti
tingkat lama belajar, tingkatan umur atau tingkatan kemampuan berbahasa namun
data yang terkumpul diharapkan dapat menggambarkan suatu proses perkembangan
kebahasaan secara utuh