Senin, 07 Oktober 2013

Psikologi pendidikan


                                                                                            



A.   METODE PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1.    Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Banyaknya periode observasi yang perlu dilakukan dan panjangnya waktu pada setiap periode observasi tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan.
Contoh :
Daftar riwayat kelakuan atau Catatan ankedot insidental (individual)
Nama siswa
:
Aisyah
Sekolah / Kelas
:
SDN Bareng 3 Malang / V (lima)
Hari, tanggal
:
Senin,30 Agustus 2013
Tempat
:
Ruang kelas V B
Peristiwa
:
Aisyah menangis menjerit-jerit pada waktu sehabis istirahat pertama karena bertengkar dengan Reni teman sekelasnya
Interpretasi     
:





                                                                     








Dari contoh 1 di atas konselor harus mampu membedakan antara peristiwa dengan interpretasi. Peristiwa merupakan fakta yang sebenarya terjadi yang bisa kita tangkap dengan panca indera. Sementara interpretasi merupakan makna yang diberikan oleh observer atas peristiwa yang terjadi. Konselor menginterpretasikan setelah melakukan investigasi (pelacakan) dan kajian lebih lanjut atas peristiwa yang terjadi. Informasi yang diperoleh dari pelacakan dan kajian tersebut diinterpretasikan sebagai cermin pemahaman individu oleh konselor. Dengan demikian bisa saja ada berbagai interpretasi atas peristiwa tersebut oleh beberapa konselor yang berbeda .


2.    Metode Kuesioner
Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan - pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan penganalisis untuk mengumpulkan data mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik dari orang-orang utama di dalam organisasi serta pendapat dari responden yang dipilih.
Contoh : Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas responden. Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda.
Nama : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Alamat : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Usia saat ini : ...... tahun
Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
Status tingkat pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMU
d. Sarjana
e. Lainnya (................................)
Pekerjaan Anda saat ini
a. Pelajar/mahasiswa
b. Pegawai Swasta
c. Pegawai Negeri
d. Wiraswasta
e. Lainnya (................................)
Pendapatan/uang saku Anda per bulan
a. < Rp. 150.000
b. Rp. 150.000 – Rp. 500.000
c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000
d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000
e. > Rp. 2.000.000
3.    Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa.
Contoh : Misalnya penelitian pada sekelompok anak mengenai pengaruh kelompok bermain terhadap perkembangan bahasa. Dalam hal ini harus diperhatikan dan mempertimbangkan semua variabel bebas yang mungkin mempengaruhi perkembangan bahasa anak, seperti umur, jenis kelamin, status sosial, kondisi fisik, pendidikan orang tua dan variabel-variabel lain yang mungkin mempengaruhi perkembangan bahasa anak, sebelum dilakukan tes bahasa terhadap anak.

4.    Metode Tes
Metode Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
Contoh : Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan dengan menyuruh anak didik melakukan sesuatu tugas. Dari jawaban dan hasil pelaksanaan tugas itu, seorang dapat mengukur perkembangan psikis anak dengan alat ukur yang sudah ditentukan (standar) secara hati-hati.

5.    Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang umum digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan lisan dari suatu narasumber atau responden tertentu. Data yang dihasilkan dari wawancara dapat dikategorikan sebagai sumber primer karena didapatkan langsung dari sumber pertama. Proses wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau responden tertentu. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara tersebut biasanya telah terstruktur secara sistematis agar didapatkan hasil wawancara yang lebih spesifik dan terperinci.
Contoh : Guru memberikan sebuah pertanyaan langsung kepada muridnya, sehingga terjadi proses komunikasi berpasangan dengan suatu tujuan yang serius dan telah ditetapkan sebelumnya yang dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab.
-          Guru : Reni, Mengapa kamu terlambat hari ini??
-          Reni : Maaf bu, saya terlambat bangun pagi

B.   RISET PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1.    Riset Deskriptive
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung. Bertujuan mengamati dan mencatat perilaku. Misalnya, mengamati sejauh mana anak bersikap agresif di dalam kelas.Terdiri dari metode observasi, wawancara & kuesioner, tes standar, studi kasus, studi etnografik,
Masalah yang diobservasi
:
Tingkah laku siswa pada waktu proses KBM berlangsung di dalam kelas
Hari, tanggal
:
Kamis, 7 Juni 2012
Jam pelajaran ke
:
4-5
Sekolah/Kelas
:
SDN Nusa Bangsa 2 Surabaya/ III (Tiga)
Mata pelajaran
:
IPS
Guru mata pelajaran
:
Agria Vegetary
Contoh :






Peristiwa
Komentar observer
Paraf
Rani membuat teman sebangkunya menangis
Rani membuat teman sebangkunya menangis karena ia lupa akan membawa peralatan tulis, sehingga ia merebut pensil milik teman sebangkunya.


Dani bertengkar dengan Iwan, hampir berkelahi
Dani bertengkar dengan Iwan karena ia merasa kesal Iwan telah merobek kertas ulangan yang telah dibagikan pagi ini.



Eva berkeliling sibuk mencari pinjaman pensil.




Kesimpulan/komentar observer:

Ketiga persitiwa tersebut terjadi karena siswa tidak membawa peralatan sekolah yang hendaknya mesti dibawa dan dipersiapkan terlebih dahulu.











2.    Riset Korelasional
Riset korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.  Tujuan riset ini adalah mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karakteristik. Semakin kuat dua hubungan antara dua peristiwa maka kita bisa memprediksi satu kejadian secara lebih efektif.
Contohnya :
-          pengajaran yang permisif dan kurang perhatian mempunyai kaitan dengan kurangnya kontrol diri murid.
-          penelitian hubungan antara usia dengan tingkat pendidikan SD.
-          penelitian tingkat hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan tinggi penghasilannya.
-           

3.    Riset Eksperimental
Eksperimen merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan, selanjutnya akan dipaparkan karakteristik Penelitian Eksperimen. Riset ini digunakan untuk menentukan sebab-sebab perilaku.
Beberapa istilah dalam eksperimental :
a.       Variabel dependen/tergantung (faktor yang diukur dalam eksperimen)
b.      Variabel independen/bebas (faktor yang dimanipulasi, berpengaruh dalam eksperimen)
c.       Kelompok eskperimental (kelompok yang pengalamannya dimanipulasi dalam suatu eksperimental)
d.      Kelompok Kontrol (kelompok pembanding)
e.       Penetapan acak, penetapan partisipan ke dalam kelompok eksperimental secara acak
Contoh :
contoh riset eksperimen tentang pengaruh internet tehadap perkembangan anak. Melalui riset eksperimen, peneliti bertujuan mencari tahu dampak positif atau negatif yang terjadi apabila internet digunakan oleh anak tingkat sekolah dasar. Internet merupakan kemajuan tekhnologi pada zaman globalisasi ini yang sangat membantu pekerjaan manusia untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan. Maka dibuatlah satu hipotesis  jika anak usia sekolah dasar sering mengakses internet maka mereka akan pandai . Dari eksperimen ini, peneliti melakukan pengukuran (measurement) untuk mengetahui pengaruh apa saja yang ditimbulkan oleh internet. Guru bisa membandingkan antara belajar dengan mengakses internet dengan belajar menggunakan media lain misalnya buku dll.

4.    Riset Longitudinal
Riset dimana individu yang sama dipelajari selama kurun waktu tertentu, biasanya beberapa tahun atau lebih. Riset longitudinal, mencoba menggambarkan perkembangan kemampuan kebahasaan dari seseorng dalam belajar suatu bahasa. Dalam penelitian semacm ini data kebahasaan yang terkumpul berupa ujaran-ujaran seseorang yang diamati dalam waktu yang relative lama. Penelitian jenis ini melibatkan relative sedikit orang sebagai sujek penelitiannya bahkan sering sekali peneliti hanya mengamati seseorang dalam penelitiannya. Penelitin longitudinal ini sering dikelompokkan ke dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian longitudinal proses perkembangan kebahasaan dapat dilihat dari data yang berasal dari subjek yang sama. 
Contoh :
o   Misalnya meneliti harga diri anak kelas 4,5,6 dilakukan dengan meneliti harga diri suatu kelompok terlebih dulu kemudian setelah selesai dilanjutkan ke kelompok lain
o   Peneitian dalam pengajaran bahasa asing mempunyai peran yang sangat penting untuk meningkatkan hasil dari proses belajar mengajar bahasa tersebut. hasil penelitian dalam pengajaran asing dapat member masukan kepada para guru maupun siswa tentang proses pembelajran yang dialami oleh seseorang, situasi dan kondisi yang membuat proses pembelajaran tersebut berlngsung lebih efektif serta aspek-aspek yang mempengaruhi proses tersebut. Belajar bahasa asing (inggris) pada tingkat sekolah dasar, penelitian kepada anak didik dilakukan secara bertahap hingga mengerti akan kemampuan siswa sampai dimana nantinya, misalnya pada kelas 2 anak tersebut hanya bisa mengucapkan beberapa kata dalam bahasa inggris semakin ia bertambah dewasa misalnya kelas 5 ia akan bisa menyusun kalimat demi kalimat hingga menyusun sebuah cerita.

5.    Riset Cross Sectional
Riset dimana data dikumpulkan dalam satu waktu. Riset cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu).
Contoh :
o   Misalnya meneliti harga diri anak kelas 4, 5, 6 dapat dilakukan dalam satu waktu tanpa menunggu usia anak bertambah.
o   Contohnya siswa diberi pertanyaan atau tugas yang sama dan agar data yang diinginkan dapat diperoleh, situasi penelitian atau alat pengumpul datanya dibuat sedemikian rupa sehingga data dari banyak subjek dapat terkumpul dalam waktu yang relatif singkat. Penelitian cross-sectional ini dapat dikategorikan ke dalam jenis penelitian kuantitatif karena datanya berupa data statistik yang berupa angka atau frekwensi. Subjek pada penelitian cross-sectional dibagi ke dalam beberapa tingkatan seperti tingkat lama belajar, tingkatan umur atau tingkatan kemampuan berbahasa namun data yang terkumpul diharapkan dapat menggambarkan suatu proses perkembangan kebahasaan secara utuh